Adinda Andini (11-009)
Siti Melisa Harahap (11-005) Pritta Astuti Suryaningtyas (11-023)
Kedudukan Psikologi Sekolah dalam Ilmu Psikologi
Psikologi merupakan bagian dari psikologi pendidikan. Sesuai degan
pegertian ilmu psikologi, psikologi sekolah mempelajari perilaku dan
proses mental di lingkungan sekolah. Dalam hal ini, psikologi sekolah
berfokus kepada siswa, guru dan orang tua siswa.
Perbedaan Psikologi Sekolah dan Psikologi Pendidikan
Psikologi sekolah merupakan ilmu terapan dari psikologi pendidikan yang
hanya berfokus pada sekolah dan bidang-bidangnya di sekolah, terutama
terhadap murid.
Psikologi sekolah juga berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi
anak didik dalam mengembangkan akademik, sosialisasi dan emosi yang
bertujuan utuk membentuk pola pikir anak.
Psikologi pendidikan
Menurut Santrock, psikologi pendidikan adalah cabang psikologi yang
mengkhususkan diri pada pemahaman tentang proses belajar dan mengajar
dalam lingkunga pendidikan.
Secara harfiah atau etimologis, psikologi berasal dari kata “psyche”
yang berarti jiwa dan “logos” yang berarti ilmu. Psikologi mengandung
makna yaitu ilmu jiwa yang berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari
jiwa manusia melalui gejala-gejalanya, aktifitas-aktifitasnya atau
perilaku manusia.
Psikologi pendidikan berarti cabang dari ilmu psikologi yang mempelajari
jiwa manusia atau perilaku manusia di bidang pedidikan. Psikologi
pendidikan mempelajari bagaimana manusia belajar dalam bidang
pendidikan, keefektifan dalam proses pembelajaran, cara mengajar da
pengelolaan organisasi sekolah.
Dari pengertian psikologi pendidikan, dan psikologi sekolah itu sendiri,
dapat dilihat perbedaan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang ilmu
psikologi yang mempelajari jiwa manusia dalam pedidikan serta
gejala-gejala di bidang pendidikan. Sedangkan psikologi sekolah adalah
ilmu terapan dari psikologi pendidikan yang lebih mengkhususkan diri
lagi hanya di dalam lingkungan sekolah, dalam proses pembelajaran dan
pengajaran dan lebih secara detail memahami jiwa dan perilaku manusia di
dalamnya terutama murid.
Fungsi sekolah sebagai agen perubahan
Sekolah harus memiliki fungsi dan peran dalam perubahan masyarakat
menuju ke arah perbaikan dalam segala spek. Dalam hal ini, sekolah
memliki 2 karakter secara umum. Pertama, melaksakan peranan, fungsi dan
harapan untuk mencapai tujuan dari sebuah sistem. Kedua, mengenali
individu yang berbeda-beda dalam peserta didik yang memiliki kepribadian
dan disposisi kebutuhan.
Sebagai agen perubahan, sekolah berfungsi sebagai alat :
a. Pengembangan pribadi
b. Pengembangan budaya
c. Pengembangan bangsa
d. Pengembangan warga
Metode yang digunakan dalam Sistem Pembelajaran di sekolah
Ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini tidak
selalu jelek bila penggunaannya betul-betul disiapkan dengan baik
didukung dengan alat dan media serta memperhatikan batas-batas
kemungkinan penggunaannya.
Metode ceramah adalah metode yang paling banyak disukai oleh kebanyakan
guru, karena paling mudah mengatur kelas maupun mengorganisirnya. Bila
guru dalam menyampaikan pesan (dalam hal ini materi pelajaran) dilakukan
secara lisan kepada siswa, maka guru tersebut telah dapat dikatakan
memberi ceramah. Siswa hanya mencatat dan menghafalkan konsep-konsep
yang dijelaskan guru. Dalam metode ini siswa tidak diberi kesempatan
untuk menemukan sendiri konsep-konsep tersebut. Metode ceramah adalah
metode yang paling populer dan banyak dilakukan guru, selain mudah
penyajiannya, juga tidak banyak memerlukan media. Metode ceramah
merupakan suatu metode penyampaian informasi, dimana guru berbicara
memberi materi ajar secara aktif dan peserta didik mendengarkan atau
menerimanya.
Metode ceramah atau kuliah (lecture) merupakan suatu cara belajar
mengajar dimana bahan disajikan oleh guru secara monologue (sologuy)
sehingga pembicaraan lebih besifat satu arah (one way communication).
Adapun siswa yang memiliki keterbatasan dalam memperhatikan, mendengar,
mencamkan, mencatat, diberi kesempatan menjawab dan atau mengemukakan
pertanyaan.
Ada juga beberapa metode yang digunakan dalam pelajaran Bahasa Indonesia, yaitu:
1. Metode Langsung
Metode ini menerapkan secara langsung semua aspek dalam bahasa yang
diajarkan. Misalnya, dalam suatu pembelajaran pelajaran bahasa Indonesia
di daerah bahasa pengantar di kelas adalah bahasa Indonesia tanpa
diselingi bahasa daerah/ bahasa ibu.
2. Metode Alamiah
Metode ini berprinsip bahwa mengajar bahasa baru (seperti bahasa kedua)
harus sesuai dengan kebiasaan belajar bahasa yang sesungguhnya seperti
yang dilalui anak-anak ketika belajar bahasa ibunya. Proses alamiah
sangat berpengaruh pada metode ini.
3. Metode Tatabahasa
Metode ini memusatkan pada pembelajaran vokabulerr (kosakata), kelebihan
metode ini terletak pada kesederhanaannya dan sangat mudah dalam
pelaksanaannya.
4. Metode Terjemahan
Metode terjemahan (the translation method) adalah metode yang lazim
digunakan dalam pengajaran bahasa asing, termasuk dalam pengajaran
bahasa Indonesia yang umumnya merupakan bahan kedua setelah penggunaan
bahasa ibu/ daerah.
5. Metode Pembatasan Bahasa
Metode ini menekankan pada pembatasan dan penggradasian kosakata dan
struktur bahasa yang akan diajarkan, kata-kata dan pola kalimat yang
tinggi pemakaiannya di masyarakat diambil sebagai sumber bacaan dan
latihan penggunaan bahasa.
6. Metode Lingustik
Prinsip metode ini adalah pendekatan ilmiah karena yang menjadi landasan
pembelajaran adalah hasil dari penelitian para linguis (ahli bahasa).
Urutan penyajian bahan pembelajaran disusun sesuai tahap-tahap kesukaran
yang mungkin dialami siswa. Dengan demikian pada metode ini tidak
dilarang menggunakan bahasa ibu, karena dengan bahasa ibu akan
memperkuat murid dalam pemahaman bahasa tersebut.
7. Metode SAS
Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) bersumber pada ilmu jiwa yang
berpandangan bahwa pengamatan dan penglihatan pertama manusia adalah
global atau bersifat menyeluruh. Dengan demikian segala sesuatu yang
diperkenalkan pada murid haruslah mulai ditunjukan dan diperkenalkan
struktur totalitasnya atau secara global.
8. Metode Bibahasa
Metode ini hampir sama dengan metode linguistik, bahasa ibu digunakan
untuk menerangkan perbedaan–perbedaan fonetik, kosakata, struktur
kalimat dan tata bahasa kedua bahasa itu.
9. Metode Unit
Metode ini berdasarkan pada 4 tahap, yaitu:
a. mempersiapkan murid untuk menerima pengajaran
b. penyajian bahan
c. bimbingan malalui proses induksi
d. generalisasi dan penggunaannya di sekolah dasar
Permasalahan yang terjadi di sekolah dan solusi pemecahan masalah
Rendahnya Prestasi Siswa
Dengan keadaan yang demikian itu (rendahnya sarana fisik, kualitas guru,
dan kesejahteraan guru) pencapaian prestasi siswa pun menjadi tidak
memuaskan. Sebagai misal pencapaian prestasi fisika dan matematika siswa
Indonesia di dunia internasional sangat rendah. Menurut Trends in
Mathematic and Science Study (TIMSS) 2003 (2004), siswa Indonesia hanya
berada di ranking ke-35 dari 44 negara dalam hal prestasi matematika dan
di ranking ke-37 dari 44 negara dalam hal prestasi sains. Dalam hal ini
prestasi siswa kita jauh di bawah siswa Malaysia dan Singapura sebagai
negara tetangga yang terdekat.
Dalam hal prestasi, 15 September 2004 lalu United Nations for
Development Programme (UNDP) juga telah mengumumkan hasil studi tentang
kualitas manusia secara serentak di seluruh dunia melalui laporannya
yang berjudul Human Development Report 2004. Di dalam laporan tahunan
ini Indonesia hanya menduduki posisi ke-111 dari 177 negara. Apabila
dibanding dengan negara-negara tetangga saja, posisi Indonesia berada
jauh di bawahnya.
Anak-anak Indonesia ternyata hanya mampu menguasai 30% dari materi
bacaan dan ternyata mereka sulit sekali menjawab soal-soal berbentuk
uraian yang memerlukan penalaran. Hal ini mungkin karena mereka sangat
terbiasa menghafal dan mengerjakan soal pilihan ganda.
Solusinya:
Solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait
langsung dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan
masalah kualitas guru dan prestasi siswa.
Maka, solusi untuk masalah-masalah teknis dikembalikan kepada
upaya-upaya praktis untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan.
Rendahnya kualitas guru, misalnya, di samping diberi solusi peningkatan
kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai guru melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai pelatihan
untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya,
diberi solusi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi
pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga dan sarana-sarana pendidikan,
dan sebagainya.
Fungsi dan peran Psikolog Sekolah dan perlunya Psikologi Sekolah
Pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah menjadi tanggung jawab
bersama antar personel sekolah, guru-guru, wali kelas, dan petugas
lainnya. Pekerjaan konselor merupakan salah satu dari pekerjaan
profesional di sekolah. Semua personel sekolah terkait dalam pelaksanaan
program bimbingan, karena bimbingan merupakan salah satu unsur dari
sistem pendidikan. Kegiatan bimbingan mencakup banyak aspek dan saling
kait-mengait, sehigga tidak memungkinkan jika layanan bimbingan dan
konseling hanya menjadi tanggung jawab konselor saja.
Hal yang diberikan dalam kaitannya dalam Psikologi Sekolah
Yang perlu diperhatikan dalam Pendidikan Seksualitas Anak
Beberapa kalangan tidak menyetujui adanya pendidikan seks diberikan pada
anak karena khawatir akan semakin membuat anak ingin tahu dan
melakukannya namun ada kalangan yang menyetujui pendidikan seks
diberikan sejak usia dini justru untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan terjadi pada anak mereka. Dalam memberikan pendidikan seks
pada anak ada rambu-rambu yang harus diperhatikan, diantaranya adalah
penyesuaian materi dengan usia anak. Selain hal tersebut, yang harus
diperhatikan adalah sbb:
Tanamkan rasa percaya pada anak kita. Apa yang anda pikirkan jika ada
seorang anak sekolah dasar kedapatan menyimpan beberapa komik dan
VCD porno?
Pernahkah terpikirkan oleh anda mengapa hal tersebut bisa terjadi? Ini
terjadi kemungkinan karena anak tersebut tertutup serta tidak adanya
kepercayaan terhadap orang tuanya. Mengapa demikian? Seringkali ketika
anak menanyakan sesuatu tentang apa yang ia dengar dan ia lihat dari
lingkungannya, dan kita anggap itu sebagai sesuatu yang tabu dan
memalukan, dengan serta merta kita membentaknya, memarahinya, dan
menyuruhnya untuk tidak menanyakan hal-hal seperti itu lagi. Hal ini
membuat anak mencari-cari jawaban dari teman-temannya atau sumber-sumber
yang tidak bertanggung jawab.Dalam hal ini kepercayaan menjadi sesuatu
yang sangat berarti dalam membangun ikatan yang harmonis antara orang
tua dan anak. Kepercayaan akan membuat si anak mau jujur dan terbuka
akan masalah-masalah yang dihadapinya. Namun, sebuah kepercayaan tidak
akan muncul jika si anak tidak merasa nyaman ketika ia mencoba jujur dan
terbuka dengan orang tuanya.Tinggalkan saru dan tabu, perasaan tabu,
saru, malu, dan kaku biasanya timbul karena kita masih beranggapan bahwa
masalah seksualitas (termasuk didalamnya seks) adalah jorok atau
memalukan. Namun, kita harus menyadari bahwa seksualitas adalah bagian
dari diri kita yang mesti dipahami oleh kita, juga anak kita. Sehingga
kita dan anak kita tahu, mengerti, puas dengan peranannya, dan mampu
menyikapinya dengan wajar dan benar.Sebaiknya, diskusikan masalah ini
pada anak dengan tenang. Gunakanlah saat-saat santai, sehingga anak juga
tidak merasa malu untuk membicarakannya dengan kita. Akhirnya, anak pun
mampu merekam dengan baik hal-hal yang sebenarnya patut untuk mereka
ketahui.
Perbedaan Psikolog Sekolah, Psikolog Pendidikan, dan Guru BK
Psikolog pendidikan memiliki ruang lingkup kerja yang luas. Psikolog
pendidikan menyelesaikan masalah pendidikan sejak pendidikan pra sekolah
hingga perguruan tinggi, setting kelas, sistem sekolah, dan sebagainya.
Dengan demikian, psikolog pendidikan memiliki peranan penting dalam
mencari titik temu dengan tantangan pendidikan pada suatu bangsa. Untuk
dapat melihat luasnya cakupan kerja dari psikolog pendidikan, ruang
lingkupnya, yaitu:· Melakukan assesment dan intervensi individual murid
sekolah· Konsultasi mengenai keberfungsian sistem sekolah· Melakukan
assesment pada anak-anak pra-sekolah di rumahnya, dan di sekolah (play
group), untuk memberikan rekomendasi alur sekolahnya· Rekruitmen dan
seleksi staf sekolah· Melakukan penelitian dan evaluasi di sekolah,
misalnya anak-anak yang mengalami autis· Pelatihan, misalnya memberikan
pelatihan ketrampilan konseling, pelatihan untuk guru dalam menghadapi
anak yang sulit belajar atau dyslexia, pelatihan keterampilan sosial,
stress management, dan adolescent counseling· Assesment orang dewasa
untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi· Memberikan advice
pendidikan yang berkaitan dengan penilaian formal di sekolah yang
terkait dengan peraturan-peraturan pendidikan. Konseling terhadap orang
tua murid, khususnya mengenai perilaku anaknya Assesment terhadap
kebutuhan pendidikan khusus dan disable, anak-anak cacat fisik atau
neurologis, dukungan serta kebutuhan dalam setting sekolahnya· Terapi
keluarga, terapi individual untuk anak yang mengalami masalah emosional,
masalah keluargaDengan demikian, psikolog pendidikan dapat membantu
sekolah secara keseluruhan, sehingga sekolah tersebut menjadi lebih
efektif dalam mendukung kebutuhan khusus dari murid dalam pendidikan,
mengembangkan prosedur perilaku yang efektif, mengembangkan kebijakan
lebih efektif dalam rangka meningkatkan kinerja dan kualitas sekolah,
dan membicarakan tantangan lain yang menjadi minat staf sekolah.
Psikolog Sekolah (Bimbingan Belajar, Play group, TK, SD, SLTP, SMU, dan
Perguruan Tinggi). Bimbingan adalah “proses memberikan bantuan kepada
siswa agar ia sebagai pribadi memiliki pemahaman yang benar akan diri
pribadinya dan akan dunia di sekitarnya, mengambil keputusan untuk
melangkah maju secara optimal dalam perkembangannya dan dapat menolong
dirinya sendiri menghadapi serta memecahkan masalah-masalahnya, semuanya
demi tercapainya penyesuaian yang sehat dan demi kemajuan dan
kesejahteraan mentalnya”Sedangkan konseling diartikan sebagai “proses
interaksi antara konselor dengan klien/konselee baik secara langsung
(tatap muka) atau tidak langsung (melalui media internet atau telepon)
dalam rangka membantu klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya
atau memecahkan masalah yang dialaminya”. Bimbingan konseling menempati
bidang pembimbingan siswa dalam keseluruhan, proses dan kegiatan
pendidikan. Pemberian bimbingan konseling kepada siswa agar
masing-masing siswa dapat berkembang menjadi pribadi yang mandiri secara
optimal. Bimbingan konseling dapat berfungsi pengembangan artinya,
bimbingan yang diberikan dapat membantu para siswa dalam mengembangkan
keseluruhan pribadinya secara lebih terarah dan mantap.
Tugas Guru BK/Konselor Menurut PP No. 74 Tahun 2008 adalah Guru
bimbingan konseling /konselor memiliki tugas, tanggungjawab, wewenang
dalam pelaksanaan pembimbingan konseling terhadap peserta didik. Tugas
guru bimbingan konseling /konselor terkait dengan pengembangan diri
peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan
kepribadian peserta didik di sekolah/madrasah.Tugas guru bimbingan
konseling/konselor yaitu membantu peserta didik dalam:Pengembangan
kehidupan pribadi, yaitu bidang pembimbingan yang membantu peserta didik
dalam memahami serta menilai bakat dan minat. Pengembangan kehidupan
sosial, yaitu bidang pembimbingan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial dan
industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan, dan bermartabat.
Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pembimbingan yang membantu
peserta didik mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti pendidikan
sekolah/madrasah secara mandiri. Pengembangan karir, yaitu bidang
pembimbingan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai
informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.Jenis bimbingan
adalah sebagai berikut:Bimbingan orientasi, yaitu bimbingan yang
membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan
sekolah/madrasah dan objek-objek yang dipelajari, untuk menyesuaikan
diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di
lingkungan yang baru.
Letak perbedaan antara psikolog pendidikan dengan guru BK/BP
yaitu:Psikolog (termasuk psikolog pendidikan) adalah seorang sarjana
psikologi yang telah menjalani pendidikan profesi dan berhak membuka
praktek, termasuk praktek konseling, namun tidak berkompeten
mengeluarkan resep obat. Psikologi mempelajari perilaku manusia secara
umum dan terbagi atas enam bidang, yaitu Psikologi Industri &
Organisasi, Psikologi Perkembangan, Psikologi Pendidikan, Psikologi
Sosial, Psikologi Klinis dan Psikologi Eksperimen.Sedangkan,Konselor
adalah seseorang yang mempunyai keahlian dalam melakukan konseling.
Berlatar belakang pendidikan minimal sarjana strata 1 (S1) dari jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB), Bimbingan Konseling (BK), atau
Bimbingan Penyuluhan (BP). Mempunyai organisasi profesi bernama
Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (ABKIN). Melalui proses
sertifikasi, asosiasi ini memberikan lisensi bagi para konselor tertentu
sebagai tanda bahwa yang bersangkutan berwenang menyelenggarakan
konseling dan pelatihan bagi masyarakat umum secara resmi. Konselor
bergerak terutama dalam konseling di bidang pendidikan, tetapi juga
merambah pada bidang industri dan organisasi, penanganan korban bencana,
dan konseling secara umum di masyarakat. Khusus bagi konselor
pendidikan yang bertugas dan bertanggungjawab memberikan bimbingan
konseling kepada peserta didik di satuan pendidikan (sering disebut Guru
BP/BK atau Guru Pembimbing), ia tidak diwajibkan mempunyai sertifikat
terlebih dulu.
Sumber:
www.scribd.com
miftah19.wordpress.com
zaifbio.wordpress.com